SAPAAN
Orang Padang (untuk juga menyebut semua orang di Sumatera Barat) biasanya menyapa dengan kalimat “Ba a kaba?” atau “Apo kaba?”
Contoh:
Ba a kaba? Lai aman-aman se? (Bagaimana kabarmu? Baik-baik saja kan?)
KATA GANTI SUBJEK
Aku
Untuk percakapan dengan teman, yang sering dipakai adalah kata “Awak”. Untuk sebutan yang lebih kasar (biasanya percakapan santai antar para pria), bisa pakai kata “Aden” (kata ini janggal untuk diucapkan wanita). Dalam lagu-lagu Minang tentang percintaan yang mendayu-dayu, mereka menyebut diri sendiri dengan kata “Denai”. Kata “Denai” kalau dalam bahasa Jawa mungkin kira-kira sama dengan “Sliraku”. Lebih halus. Bisa juga pakai “Ambo”, tapi jarang sekali digunakan.
Perempuan lebih sering menyebut "namanya" daripada memakai kata “Awak”. Kesannya memang agak kekanak-kanakan. Mereka biasanya menggunakan bagian akhir dari namanya. Sebagai contoh, perempuan Minang bernama Ratih akan memakai “tih” yang diambil dari suku terakhir nama panggilannya untuk menyebut dirinya sendiri. Ia akan bilang: “Tih sadang sibuk.” (Ratih sedang sibuk). Lain lagi dengan perempuan bernama Asri yang akan bilang: “Iko baju I.” (Ini baju Asri). Dan sebagainya.
Kamu
Orang Padang menyebut lawan bicara langsung dengan nama mereka. Adapun kamu dalam bahasa Minang mungkin "kau". Tapi yang sering digunakan adalah menyebut nama lawan bicara . Karena mau tidak mau mereka harus selalu hafal nama orang kan? Dalam bahasa Padang yang lebih kasar, mengganti kata “Kamu” dengan “Ang”. Contoh: “Manga ang ka siko?” (Kenapa kamu kesini?)
Orang ketiga
Dia = Inyo , yang agak kasar "Paja"
Yang dihormati
Sebutan untuk perempuan yang lebih tua atau dihormati = Uni
Sebutan untuk pria yang lebih tua atau dihormati = Uda
PERTANYAAN
- Apa = Apo, disingat A
- Bagaimana = Bagaimano, disingkat Ba a
- Berapa = Barapo, disingkat Bara
- Dimana = Dimano, disingkat Dima
- Darimana = Dari mano, disingkat Dari ma
- Mana = Mano, disingkat Ma
- Siapa = Siapo, disingat Sia
- Kapan = Bilo
- Mengapa = Mangapo, disingkat Manga
- Kenapa = Dek a
KATA PENUNJUK
- Ini = Iko
- Itu = Itu
- Sini = Siko
- Sana = Sinan
- Situ = Situ
Sebenarnya belajar bahasa Padang sangat mudah, karena banyak kata yang diadopsi dari bahasa Indonesia (mungkin malah bahasa Indonesia yang mengadopsi bahasa Padang). Hanya saja kata-kata itu mengalami semacam penggubahan sesuai dialek mereka.
Pemakaian huruf O
Kalau Anda sering melihat film dan ada karakter orang Padang disitu, yang Anda paling ingat mungkin pemakaian huruf O yang kerap mun cul. Bahasa Padang mengubah kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran A menjadi berakhiran O.
Contoh:
Cara = Caro
Belanja = Balanjo
Suka = Suko
Ada = Ado
Iya = Iyo
Baca = Baco
Janda = Jando
Nama = Namo
Pengubahan –at menjadi –ek
Sebagian besar kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran –at berubah menjadi berakhiran –ek dalam bahasa Padang. Bunyikan –ek seperti mengucapkan “mbek” dalam kata “Lembek”.
Contoh:
- Rapat = Rapek
- Sarat = Sarek
- Kawat = Kawek
- Dapat = Dapek
- Hambat = Hambek
- Lambat = Lambek
- Silat = Silek
- Giat = Giek
- Kuat = Kuek
- Berat = Barek
- Lebat = Labek
- Tepat = Tapek
- Penat = Panek
- Merambat = Marambek
- Keringat = Karingek
Pengubahan –as menjadi –eh
Contoh:
- Panas = Paneh
- Beras = Bareh
- Gelas = Galeh
Contoh:
- Air = Aia
- Alir = Alia
- Cibir = Cibia
- Pelintir = Palintia
- Semir = Samia
- belajar = baraja
- mengajar = mangaja
- kejar = kaja
- biar = bia
- lebar = leba
kecuali:
bayar = bayia
Pengubahan –ur menjadi –ua.
Contoh:
- Aur = Aua
- Baur = Baua
- Lebur = Labua
- Tabur = Tabua
Contoh:
- Rambut = Rambuik
- Laut = Lauik
- Takut = Takuik
- Kentut = Kantuik
- Perut = Paruik
- Ikut = Ikuik
- Lembut = Lambuik
- Rebut = Rabuik
Contoh:
- Keruk = Karuak
- Beruk = Baruak
- Buruk = Buruak
Contoh:
- Bunuh = Bunuah
- Tujuh = Tujuah
- Peluh = Paluah
Contoh:
- Putus = Putuih
- Halus = Haluih
- Kurus = Kuruih
Contoh:
- Bingung = Binguang
- Panggung = Pangguang
- Hidung = Hiduang
Contoh:
- Lebih = Labiah
- Pedih = Padiah
- Letih = Latiah
Contoh:
- Keling (hitam) = Kaliang
- Pening = Paniang
- Kucing = Kuciang
Contoh:
- Ganjil = Ganjia
- Bedil = Badia
- Sambil = Sambia
Contoh:
- Gadis = Gadih
- Manis = Manih
- Menangis = Manangih
Contoh:
- Gelap = Galok
- Suap = Suok
- Sulap = Sulok
Sejatinya, pengubahan akhiran pada kata-kata tersebut tidak perlu dihafalkan. Logat Padang bisa serta-merta Anda kuasai tanpa menghafal kalau Anda terbiasa berlatih dan berkomunikasi dengan bahasa ini.
KALIMAT NEGATIF
Pola kalimat negatif dalam bahasa Padang: Subjek + indak + Kata Kerja + Objek / Pelengkap + do.
“Do” selalu diletakkan di akhir kalimat dalam bahasa Padang.
Contoh:
- Iko lamak (ini enak) => Iko indak lamak do (ini tidak enak)
- Awak suko bagarah (Aku suka becanda) => Awak ndak suko bagarah do (Aku tidak suka becanda)
- Ndak ba a do (Tidak apa-apa)
- Ndak ado lai do (Tidak ada lagi)
Orang Padang, seperti juga orang Melayu lainnya, agak sulit membedakan huruf E.
ada tiga aksen untuk huruf E dalam bahasa indonesia, yaitu accent éigu (é), accent grave (è) dan accent circonflexe (ê). namun orang padang sulit membedakannya.
contoh tiga E dalam bahasa Indonesia itu adalah:
- E seperti mengucapkan “Ekor”
- E seperti mengucapkan “Emas”
- E seperti mengucapkan “Elektronik”
KATA KOTOR
Sebaiknya Anda harus tau daftar kata-kata kotor, bukan Cuma dalam bahasa Padang tapi juga dalam bahasa lainnya.
Pantek
Menurut rumus yang dijabarkan di atas, “Pantek” dalam bahasa Indonesia adalah “Pantat”. Entah pantatnya perempuan atau laki-laki, sama saja (saya pikir, pantat bukan monopoli perempuan saja). Dalam rumus tsb, kata yang berakhiran –at akan berubah berakhiran –ek dalam bahasa Padang. Pendeknya, “Pantat” mau tak mau harus bermanuver menjadi “Pantek”. Itu saja.jadi seperti kata kasar AssHole dalam Bahasa Inggris :p.
Namun ada yang bilang “Pantek” itu kasusnya sama seperti kata “Asu” dalam bahasa Jawa. “Asu” adalah anjing dalam bahasa Jawa. Orang Jawa berteriak “Asu” untuk mengekspresikan kemarahan, bukan karena ingin memanggil anjing.
saya sendiri tidak terlalu paham arti pantek sebenarnya walau frekwensi penggunaannya sering. LoL
Kanciang
“Kanciang” tidak mengacu pada kata “Kancing”, karena orang Padang lebih suka memakai kata “buah baju” untuk menyebut kancing baju. “Kanciang”, exactly berarti “Kencing”.
Kantuik
“Kantuik” berarti “Kentut”. Hmm, worth it..
Galadak
Kata kasar dari daerah sawahlunto, kalo tidak salah artinya Anjing Kurap.
Dan..
Nama-nama hewan yang lazim didzikirkan ketika sedang kesal. babi, anjiang.
Bagian tubuh yang dalam bahasa Indoneisa juga gak pantas disebut.
KOSA KATA LAIN
Tidak semua kata dalam bahasa Indonesia yang bisa diubah sesuai yang saya rumuskan untuk menjadi kata dalam bahasa Padang. Ada kata lain yang memang harus dihafalkan kalau Anda memang ingin mempelajarinya.
Contoh:
- Uang = Pitih
- Perempuan = Padusi
- Jangan = Jan
- Beri = Agiah
- Celana = Sarawak
- Belum = Alun
- Sudah = Alah
- Saja = Se
- Besar = Gadang
- Dan masih sangat sangat banyak lainnya..
- Belajar = baraja
Yang jelas prinsipnya sama saja ketika Anda ingin mempelajari sesuatu yang baru. Practice makes perfect!
untuk kamus bahasa minang , bisa di lihat di sini
berikutnya di Wilsky the HoaX ...
"Kato Nan Ampek" = Kata Yang Empat :)
Monday, October 19
//
Labels:
good stuff
// //